Halo bunda bestie!
Ada yang punya bayangan tentang cara menyusui bayi baru lahir saat masih masa kehamilan? Atau berpikir nanti aja mikirnya kalau bayinya sudah lahir?
Cung, disini para ibu baru (lama) melahirkan masih bingung dengan menyusui. Jujur, aku awalnya menyusui itu proses yang gampang. Tinggal bayinya buka mulut buat hisap payudara ibu. Tapi, ternyata nggak semudah itu ya bu-ibu.
Ada banyak sekali jebakan yang sebenarnya sering dialami oleh ibu yang baru melahirkan tentang menyusui. Kalau tidak mencari informasi tips dan trik yang tepat, akan mengakibatkan kegagalan dalam menyusui.
Pengalaman aku menyusui anak pertama, karena telat mencari informasi dan dukungan untuk menyusui bayi baru lahir. Aku dengan berat hati memberikan susu formula agar bayi tidak menangis. Padahal, bayi nangis bukan hanya karena lapar saja.
Kurangnya informasi dan menganggap menyusui itu hal yang sepele, jadilah aku mengalami banyak drama menyusui yang sering dialami ibu baru melahirkan.
Drama Masalah Menyusui yang Sering Terjadi
Bukan hanya sebuah cerita saja, selama proses menyusui itu pasti ada aja hambatan masalah yang akan dialami.
Tentu setiap ibu memiliki masalah yang berbeda, namun hampir kebanyakan memiliki masalah yang mirip. Berikut masalah menyusui yang mungkin terjadi pada ibu menyusui dan berdasarkan pengalaman pribadi juga
1. ASI Tidak Keluar Se-Saat Melahirkan
Salah satu masalah ibu baru melahirkan adalah merasa ASI tidak langsung keluar. Kondisi ini sering terjadi dan biasanya bukan hal yang berbahaya untuk kesehatan bayi.
Hal yang terjadi sebenarnya, produksi ASI setelah melahirkan itu tidak akan banyak. Biasanya hanya tetesan sedikit yang berwarna kuning dan tekstur lebih lengket. Cairan tersebut disebut sebagai kolostrum. Kolostrum ini mengandung zat kekebalan tubuh yang baik untuk bayi setelah melahirkan.
Pengalaman aku melahirkan dan menyusui anak pertama, merasa bingung. Apakah benar payudara sudah langsung bisa menghasilkan ASI setelah lahiran? Kok kalau pas di tekan-tekan nggak keluar banyak kaya pernah di lihat media sosial.
Stop bunbes, berpikir bahwa ASI nggak keluar ya. Karena produksi ASI itu cara yang luar biasa, bisa menyesuaikan dengan kebutuhan bayi mulai dari jumlah dan nutrisinya.
2. Puting Lecet
Masalah awal menyusui yang sering dialami para ibu baru melahirkan adalah mengalami puting lecet. Kadang kondisi ini menjadi bagian paling menyakitkan. Bukannya mendapatkan kenyamanan saat menyusui, malah bisa bikin ibu meringis kesakitan.
Puting lecet biasanya disebabkan karena perlekatan mulut bayi yang belum tepat, sehingga bagian yang dihisap kurang tepat. Sehingga menimbulkan gesekan dan luka pada puting ibu.
3. Payudara Terasa Penuh / Bengkak
Pernah nggak merasa, kok payudara terasa bengkak, penuh dan sakit padahal sudah disusui ke bayi. Ini juga jadi permasalahan yang sering terjadi. Hal ini disebabkan karena saat proses menyusui tidak terjadi pengosongan payudara dengan baik.
4. Produksi ASI Sedikit / Terlalu Banyak
Lagi-lagi masalah menyusui ya soal ASI yang terlalu sedikit atau terlalu banyak. Yap, kamu nggak salah denger. Ada loh yang bermasalah dengan produksi ASI yang terlalu banyak atau biasa disebut oversupply ASI.
Aku pun pernah mengalaminya oversupply ASI pada anak pertama . Awalnya karena ingin bisa produksi ASI yang banyak untuk stok sebelum bekerja malahan jadi berlebihan. Karena menyusui langsung dan dipompa juga. Alhasil, ASI melimpah tapi kemampuan bayi menyusui terbatas karena usia yang masih kecil.
Masalah oversupply ASI ini bikin aku kewalahan banget, karena badan jadi nggak nyaman.
5. Bayi Kesulitan Menyusui
Bayi yang baru lahir sebenarnya sudah otomatis memiliki reflek untuk bertahan hidup dengan cara mencari sumber makanan (payudara) saat menyusui. Tapi namanya baru pertama kali lahir di dunia, bayi juga masih belajar.
Bukan hanya bayi, ibu juga harus belajar bagaimana cara menyusui yang benar. Kalau saja ibu tidak mencari informasi dari awal, bisa menyebabkan bayi kesulitan menyusui.
Faktor bayi kesulitan menyusui juga beragam, bisa disebabkan karena perlekatan, produksi ASI, hingga
6. Mastitis
Apabila payudara terjadi peradangan yang disebabkan oleh penyumbatan biasa disebut sebagai mastitis. Kondisi ini karena ASI menumpuk pada saluran ASI di payudara.
Mastitis pada ibu menyusui tidak boleh dibiarkan tanpa diberikan pengobatan. Karena bisa semakin parah hingga mengalami infeksi.
Dari beberapa drama ini biasanya dialami di awal-awal masa menyusui saja. Dengan penanganan yang tepat, insyaallah akan teratasi dengan baik.
Bagi ibu baru melahirkan alangkah baiknya memahami jauh sebelum bayi lahir, untuk memahami cara menyusui bayi baru lahir dengan benar.
Tips Menyusui Bayi Baru Lahir
Agar selama proses menyusui dapat berjalan dengan lancar dan baik, para ibu baru melahirkan perlu mengetahui beberapa hal. Berikut tips menyusui bayi baru lahir yang dapat dilakukan
1. Menjaga Kebersihan Selama Menyusui
Bayi baru lahir masih sangat sensitif terhadap lingkungan. Sebaiknya sebelum dan setelah menyusui selalu mencuci tangan, menggunakan pakaian yang bersih, serta di tempat yang bersih.
2. Pahami Posisi yang Nyaman
Menyusui itu memerlukan waktu yang cukup lama, bukan hanya satu atau dua menit. Kunci sukses menyusui dengan memahami posisi saat menyusui dengan nyaman antara ibu dan bayi.
Terdapat beberapa posisi menyusui antara lain posisi duduk, posisi dengan berbaring, posisi berbaring ke samping, dan posisi seperti koala. Semuanya bisa dicoba untuk mencari kenyamanan antara ibu dan bayi.
Dengan posisi nyaman dan benar, menyusui jadi lebih baik. Sesungguhnya tidak ada posisi yang ideal harus dilakukan.
3. Pahami Pelekatan Menyusui yang Benar
Menyusui bukan sekedar membiarkan bayi menyusui di payudara. Namun, perlu pahami pelekatan mulut bayi yang benar agar aliran ASI mengalir secara optimal.
Pelekatan menyusui yang benar yaitu memegang bayi dengan baik, pastikan posisi badan bayi menghadap ke ibu saat menyusui. Perutnya didekatkan dan menempel ke perut ibu.
Pelekatan menyusui yang tepat dengan memperhatikan bagian penting antara lain :
- Dagu bayi menempel ke payudara ibu
- Mulut bayi terbuka lebar
- Sebagian besar areola bagian bawah masuk ke dalam mulut bayi
- Bibir bayi terlipat keluar
- Pipi bayi tidak boleh kempot
- Tidak terdengar bunyi decak, hanya terdengar bunyi menelan
Untuk melatih bayi agar bisa melakukan pelekatan menyusui gampang-gampang susah. Bayi juga masih belajar untuk beradaptasi, maka ibu harus lebih sabar dan tenang.
4. Susui Bayi Sesering Mungkin
Buat bayi baru lahir atau bayi newborn biasanya memiliki rasa lapar lebih cepat. Dengan frekuensi lebih banyak dan waktu menyusui cukup lama.
Hal ini wajar terjadi karena lambung bayi ukurannya masih kecil sehingga mudah lapar. Maka, susui bayi sesering mungkin dengan memperhatikan tanda lapar dan kenyang pada bayi. Namun, seiring bertambahnya usia bayi akan memiliki pola menyusui lebih baik.
5. Biarkan Bayi Menyusui Hingga Selesai
Biarkan bayi menyusui hingga selesai maksudnya disini membiarkan bayi yang melepas hisapannya dari payudara. Jangan memotong atau melepaskan hisapan bayi. Agar bayi bisa mendapatkan nutrisi dari ASI secara optimal.
Dengan menyusui hingga bayi menyelesaikan sendiri juga membantu pengosongan payudara dengan baik. Agar produksi ASI bisa lancar dan tidak terjadi sumbatan.
6. Menjaga Nutrisi Ibu
Bagian yang tidak kalah penting selama masa menyusui adalah menjaga asupan nutrisi pada ibu. Perhatikan makanan baik makanan pokok maupun cemilan. Utamakan makanan yang mengandung tinggi protein dan gizi lainnya secara seimbang.
Selain itu, perhatikan asupan cairan tubuh juga. Jangan sampai mengalami dehidrasi. Karena biasanya setelah menyusui, ibu akan merasa haus. Perbanyak air putih dibandingkan dengan minuman manis.
7. Cukupi Waktu Istirahat
Mengurus bayi baru lahir memang tidak mudah, pasti membutuhkan banyak tenaga dan waktu. Namun, jangan sampai ibu kelelahan dan kurang istirahat.
Cukupi waktu tidur yang cukup, baik tidur malam maupun tidur siang. Selalu sempatkan untuk istirahat dan tidur ketika bayi tidak menyusu.
8. Support System
Tips menyusui untuk ibu baru lahir yang tidak kalah penting adalah mencari dukungan selama menyusui. Bisa dukungan dari suami, orangtua, keluarga terdekat maupun kerabat lainnya.
Dukungan ini yang bisa diminta dalam bentuk bantuan untuk bergantian menggendong bayi, memberikan bantuan secara materi, maupun non materi. Seperti, mendapatkan perhatian kasih sayang dan ditemani selama menyusui juga diperlukan.
Jangan takut untuk meminta bantuan saat merasa lelah dan kesulitan selama menyusui.
Penutup
Menyusui merupakan masa paling penting untuk ibu dan bayi pasca melahirkan. ASI menjadi nutrisi paling baik untuk bayi, terutama di 6 bulan kehidupan barunya.
Menyusui itu sudah diatur baik secara agama islam maupun secara kesehatan. Sebagaimana seorang muslim pasti mengetahui tentang isi surat Al Baqarah ayat 233
“Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani lebih dari kesanggupannya”
Sedangkan, menurut WHO, UNICEF & IDAI memberikan panduan bahwa bayi dianjurkan untuk disusui secara ekslusif selama 6 bulan pertama kehidupan dan pemberian ASI dilanjutkan dengan didampingi makanan pendamping ASI, idealnya selama dua tahun pertama kehidupan.
Sebagaimana pentingnya ASI, maka proses menyusui sangatlah perlu untuk diperjuangkan. Semoga bermanfaat dan selamat mengASIhi untuk ibu.
Posting Komentar